skip to main |
skip to sidebar
Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... Pagi ini
kubangun dengan cepat sebagaimana kebiasaanku.. walaupun ini hari libur,
begitupula anakku Reem, terbiasa dengan bangun lebih pagi.
Lalu Saya duduk di ruang kerjaku dan mulai
menyibukkan diri dengan buku-buku dan lembaran-lembaran kertasku..
“Mama, apa yang kau tulis?”
“Saya menulis surat untuk Rabb, nak”
“Apakah kau mengizinkaku untuk membacanya mama?”
“Tidak anakku sayang, ini surat yang sangat special
dan tidak kuizinkan siapa pun membacanya”
kukeluarkan Reem dari ruang kerjaku, dan dia sangat
sedih, namun kuyakin ia telah terbiasa dengan perlakuan ku itu, karena
penolakanku bukan sekali ini saja tapi telah berulang kali
Berlalu beberapa pekan kejadian itu, hingga suatu
hari Saya masuk ke kamar Reem dan dia sangat terkejut gugup dengan kedatanganku
… Ada apa?mengapa ia seperti itu?
“Reem … apa yang sedang kau tulis?”
Kuliahat ia makin gugup dan menjawab “ Tidak mama …
ini sesuatu yang spesial”
Apa gerangan yang telah dituliskan seorang anak
sembilan tahun, dan ia khawatir untuk kuketahui??!!
“ Saya menulis surat untuk Rabb, sepertimu ….”
Ucapannya terputus tiba-tiba, lalu ia meneruskan “
tapi … apakah yang kita tulis ini akan sampai pada-Nya mama?
“Tentu anakku … sesungguhnya Allah mengetahui
segala sesuatu…”
Ia tetap tak mengizinkan ku membaca apa yang telah
ditulisnya, Saya pun keluar dari kamarnya dan menemui suamiku Rasyid yang
sedang sakit untuk membacakannya koran pagi sebagaimana biasanya, lisanku
membaca baris demi baris isi koran namun fikiranku tak lepas dari anakku …
ternyata Rasyid memperhatikan ekspresiku … dan menduga bahwa dirinya sebab
kesedihanku … ia mencoba meyakinkanku untuk menghadirkan perawat untuknya …
agar bebanku sedikit berkurang…
Ya Ilahi, sungguh Saya tak pernah berfikir
demikian..kudekap dan kukecup kepalanya yang dipenuhi beban dan peluh karena
memikirkan diri ini dan anaknya Reem .. dan membuatku turut bersedih hari
ini..lalu kusampaikan padanya sebab resah dan sedih ku …
Hari ini Reem kesekolah, dan ketika ia kembali
kerumah ,dokter sedang terburu-buru memeriksa Ayahnya yang sakit, ia pun duduk
disamping ayahnya memberi semangat dengan penuh cinta.
Sebelum Dokter beranjak pergi, ia menjelaskan
kepadaku bahwa keadaan Rasyid semakin memburuk. dan seolah Saya lupa kalau Reem
masihlah sangat kecil, hingga tanpa kasihan padanya Saya berterus terang bahwa
hati ayahnya yang dipenuhi cinta untuk Reem kini telah melemah, dan ia hanya
mampu bertahan hidup tidak lebih dari 3 pekan lagi. Hancur hati Reem, ia mulai
menangis dan berkata :
“Mengapa semua ini menimpa Ayah? mengapa?”
“Doakanlah kesembuhan untuk Ayah Reem, kita harus
melewati semua ini dengan tegar, dan tidak melupakan rahmat Allah, sungguh Dia
Maha Kuasa atas segala yang terjadi .. dan kau sudah besar..”
Reem menyimak semua apa yang diucapkan Ibunya,
berusaha menghilangkan kesedihannya, menepis jauh rasa sakitnya dan berusaha
untuk tampak tegar, kemudian berkata : “ Ayah ku tak akan mati “
Setiap pagi Reem mencium pipi ayahnya yang hangat,
namun pagi ini ia menciumnya dengan tatapan kasih penuh harap, dan berkata : “
Semoga suatu hari nanti kau bisa mengantarku seperti teman-temanku yang lain …”
.
Ayahnya seketika diserbu keharuan dan kesedihan
namun berusaha ia tutupi, ia berkata : “ InsyaAllah, akan datang hari dimana
Saya akan mengantarmu Reem ..” dan ia yakin ucapannya barusan tak akan pernah
mampu menyempurnakan kebahagiaan putri kecilnya.
Kuantar Reem kesekolahnya, dan setiba di rumah
tiba-tiba rasa ingin tahu akan surat yang ditulis Reem untuk Allah muncul, maka
kumencari dikamarnya, namun setelah pencarian yang panjang ku tak menemukannya.
Dimana surat itu???! Apakah ia merobek setelah menulisnya??!
Hah … mungkin di kardus ini, kardus yang ia minta
dariku berulang kali, maka kukosongkan dan kuberikan padanya..Ya Ilahiy…kardus
ini berisi surat yang sangat banyak…dan semuanya untuk Allah!
**Ya Rabb … Ya Rabb .. matikanlah anjing Sa’id
tetangga kami …karena ia telah membuatku takut!!
**Ya Rabb ... Biarkanlah kucing kami melahirkan
anak yang banyak..menggantikan anak-anaknya yang banyak mati!!!
**Ya Rabb … Luluskanlah sepupuku … karena Saya
mencintainya!!
**Ya Rabb … Jadikanlah bunga-bunga di kebun kami
tumbuh dengan cepat … untuk Saya petik dan berikan ke guruku tiap harinya!!
Dan banyak lagi surat-surat yang lain, yang begitu
lugu ia tuliskan dan surat terakhir yang kubaca berbunyi : ..
**Ya Rabb .. kuatkanlah akal pembantu kami .. agar
tidak membebani ibuku ..
Ya Ilahi, semua suratnya telah terjawab, anjing
tetangga kami telah mati lebih dari sepekan yang lalu, kucing kami pun telah
melahirkan anak yang banyak, Ahmad telah lulus dengan nilai yang tinggi,
bunga-bunga bermekaran dengan cepat, dan Reem memetiknya tiap hari untuk
gurunya …
Ya Ilahi, mengapa Reem tak menuliskan surat dan
memohon untuk kesembuhan Ayahnya dari sakit?? ...!!
Sedih bercampur bingung meliputi hatiku … belum
juga reda sampai Saya dikagetkan deringan telpon, pembantu kami mengangkatnya
lalu memanggilku,
“ Nyonya … dari guru Reem ..”
“Iya, ada apa bu?ada apa dengan Reem?apa dia
melakukan sesuatu?”
Ia menyampaikan bahwa Reem jatuh dari lantai 4 ..
ketika ia membawakan bunga gurunya yang tidak hadir di sekolah hari ini .. ia
menjulurkan kepalanya dari balkon.. bunganya terjatuh … dan ia pun terjatuh ..
Pukulan yang sangat keras bagiku tak mampu
kuberbuat apapun begitu pula Rasyid .. dan keterkejutan ini membuatnya tak
mampu menggerakkan lisannya sejak hari itu
“Mengapa Reem harus meninggal … Saya sungguh tak
mampu memikirkan kematian putriku tercinta ..”
Dan kini seolah Saya menipu diriku sendiri dengan
kesekolah Reem tiap pagi seperti mengantarnya, kukerjakan semua apa yang ia
senangi untuk kulakukan, semua sudut rumah mengingatkanku padanya, senantiasa
kuteringat suara tawa nya yang menghidupkan suasana di rumah ini .. beberapa
tahun berlalu… namun terasa hanya beberapa hari saja … berjalan begitu lambat
Pagi hari jum’at … tiba-tiba pembantu kami datang
dan ia ketakutan berkata..bahwa ia mendengar suara berasal dari kamar Reem … Ya
Ilahi, apakah masuk akal kalau Reem kembali?? ini gila ..
“Kamu mengkhayal ..” Saya belum pernah menginjakkan
kaki di kamar ini sejak kematian Reem ..
Rasyid bersikeras agar Saya ke kamar Reem dan
melihat ada apa disana ..
Kumasukkan kunci di pintu dengan hati was-was …
kubuka pintu dan tak sanggup mengendalikan diri..Saya duduk dan terus menangis
… kuhempaskan badanku di tempat tidurnya .. ahh … kenangan!!
Reem pernah menyampaikan berulang kali padaku kalau
tempat tidurnya bergeser jika ia bergerak, dan mengeluarkan suara … dan Saya
selalu lupa untuk memanggil tukang kayu untuk memperbaikinya … tak ada guna
lagi sekarang …
Tapi, dari mana asal suara tadi … ya, itu suara
dari jatuhnya lukisan ayat kursi yang ia hias karena sangat semangat membacanya
tiap hari sampai ia menghafalkannya. .
Ketika Saya mengangkatnya untuk memasang kembali,
Saya menemukan secarik kertas yang ia taruh dibelakang lukisan … Ya Ilahi, ini
salah satu suratnya … Apa gerangan isi surat ini??!! dan mengapa Reem
meletakkannya di belakang tulisan ayat mulia??!! surat ini salah satu dari
surat-surat yang dituliskannya untuk Allah… dan di dalamnya tertulis : ..
**Ya Rabb … Ya Rabb .. Matikanlah Saya … dan
hidupkanlah Ayahku…!!
--Kisah ini dikomentari oleh Syaikh Ayman as Samiy
yang dituliskannya dengan tinta emas--
Assalamu ‘alaikum .. Kisah ini Saya baca sekitar
dua tahun yang lalu, dan Saya bersumpah demi Allah tak akan meneteskan air mata
ketika membacanya. Tapi, Demi Allah Saya menuliskan komentar ini dengan air
mata yang bercucuran.
Sungguh mereka adalah orang-orang yang berhati
besar. Bersedia mati untuk menghidupkan orang lain. Apakah dunia ini menghargai
mereka? Apakah seluruh manusia tahu bahwa ada orang yang bersedia terbakar
untuk orang lain? dan ada orang yang bersedia mati untuk umat ini?
---- ditarjim dari kisah asli arabic oleh ummu
faari’ (29 juli 2007, peraduan yang indah )----
Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati kita
yang telah lama terkunci. Aamiin.
(Cantumkan jika ada doa khusus agar kami para
jamaah bisa mengaminkannya
)
Peristiwa yang memilukan dan nyaris menampar wajah umat islam terjadi pada
tahun 1164 M atau 557 H. Jasad Nabi Muhammad SAW pernah terusik dan nyaris
dicuri oleh orang kafir laknatullah. Akhirnya Allah menyelamatkannya dari
rencana jahat yang mengancam sang nabi tercinta.
Usaha-usaha mengambil jasad nabi dari makamnya untuk dipindah ke tempat
lain sudah berkali-kali dilakukan orang, diantaranya adalah yang terjadi pada
tahun 557 H (1163 M). Dikisahkan dalam kitab Fusul min Tarikhil Madinah,
sebagaimana telah dicatat oleh sejarawan Ali Hafidz.
Pada tahun itu Sultan Nuruddin Mahmud Zinki yang menguasai Mesir dan Syiria
terkenal sebagai raja yang saleh dan memperhatikan Islam. Pada suatu malam
ketika ia tidur di istananya di Damaskus, ia mimpi bertemu Nabi Muhammad saw,
sedang menudingkan tangannya ke arah dua orang berwajah Eropa, seraya berkata,
“Wahai Mahmud, tolonglah aku dari dua orang ini!”.
Kemudian ia bangun dan tertegun kaget, lalu berwudhu dan shalat dua
rakaat, dan tidur lagi. Ketika sudah tertidur ia melihat seperti yang ia lihat
tadi, kemudian terbangun ambil air wudhu, shalat dan tidur lagi dan yang untuk
ketiga kalinya, ia bermimpi seperti yang ia lihat pada yang pertama.
Tanpa menunggu pagi, saat itu juga ia panggil menterinya yang saleh dan
taat beragama bernama, Jamaluddin al-Musilly. Setelah sultan cerita semua yang
ia alami tadi, maka al-Musilly dengan hati-hati berkata: “Ini pasti terjadi
sesuatu yang negatif di Madinah, sekarang juga kita harus ke sana dan harus
kita rahasiakan dahulu peristiwa yang Sultan alami tadi”.
Malam itu juga Sultan segera mempersiapkan diri untuk melakukan
perjalanan dari damaskus ke madinah yang memakan waktu 16 hari, dengan
mengendarai kuda bersama 20 pengawal serta banyak sekali harta yang diangkut
oleh puluhan kuda. Sesampainya di Madinah, sultan langsung menuju Masjid Nabawi
untuk melakukan sholat di Raudhah dan berziarah ke makam Nabi SAW. Sultan
bertafakur dan termenung dalam waktu yang cukup lama di depan makam Nabi SAW,
bingung tidak tahu apa yang harus dikerjakan.
Berkatalah menteri kepada Sultan: “Dapatkah tuan sultan memastikan dua
orang itu kalau sekarang tuan sultan melihatnya?”. “Ya, pasti”, jawab Sultan.
Maka menteri langsung berdiri dan mengumumkan agar semua penduduk
Madinah datang ke Masjid, karena sultan akan membagikan hadiah dan sedekah,
jangan sampai ada yang ketinggalan. Kemudian satu-persatu penduduk Madinah
datang dan dicatat di depan Sultan. Sampai pada orang yang terakhir, Sultan
tidak melihat orang yang terlihat dalam mimpi. Lantas sultan bertanya: “Masih
adakah yang lain?”.
Penduduk Madinah kemudian menjawab: “Memang masih ada, yaitu dua orang
jamaah haji dari Maroko yang mukim disini, mereka saleh dan kaya, sering
membagi sedekah dan selalu shalat berjamaah di Masjid Nabawi, mereka merasa
sudah cukup tidak perlu ambil sedekah atau hadiah.
“Datangkan mereka kesini sekarang juga…..!”, perintah Sultan.
Terkejutlah Sultan ketika melihat dua orang itu persis dengan yang ia
lihat dalam mimpi, lalu ia bertanya, “Dari mana asal kalian berdua?”... “Kami
berdua dari Maroko, kami berdua beribadah haji dan ingin bermukim dekat makam
Nabi satu tahun”, jawab mereka. “Apakah keterangan kalian dapat saya
percayai…?”, desak Sultan agar mereka mengaku yang sebenarnya. Tetaplah mereka
bersikeras pada keterangannya dan tidak mengakui apa yang mereka kerjakan
sebenarnya.
Maka Sultan datang ke rumah yang mereka sewa (rumah dekat makam Nabi
dari arah kiblat) dan sesampainya di rumah itu yang di temuinya adalah tumpukan
harta, sejumlah buku dalam rak dan dua buah mushaf al-Qur’an. Lalu sultan
berkeliling ke kamar sebelah. Saat itu Allah memberikan ilham, sultan Mahmud
tiba-tiba berinisiatif membuka tikar yang menghampar di lantai kamar tersebut.
Masya Allah, Subhanallah.... ternyata ada lubang gua..
Semua yang melihat jadi terkejut dan Sultan memerintahkan salah satu
pengikutnya untuk masuk….. dan alangkah terkejutnya….. ternyata lubang itu
menuju arah bawah Masjid Nabi dan sudah menembus tembok masjid, hampir sampai
tembok makam Nabi. Seketika itu juga, sultan segera menghampiri kedua lelaki
berambut pirang tersebut dan menghantamnya dengan sangat keras "Pluaak..Pluook"..
keduanyapun jatuh tersungkur.
Setelah bukti ditemukan, mereka mengaku diutus oleh raja Nasrani di
Eropa misinya untuk mencuri jasad Nabi SAW. Pengakuan mereka adalah; 1- Mereka
adalah dua orang Kristen dari Spanyol, datang ke Madinah menyamar sebagai
jamaah haji dari Maroko. 2- Maksud kedatangannya adalah melaksanakan tugas suci
dari Liga Kristen Internasional untuk mengambil jasad Nabi Muhammad saw dan
dibawa ke Eropa. 3- Dengan menggali terowongan dan membuang tanah galian ke
Baqi’ setiap malam, mereka optimis berhasil mengambil jasad nabi saw. 4- Semua
biaya ditanggung oleh liga tersebut.
Pada pagi harinya, setelah mengakui semua perbuatannya mereka dihukum
pancung di sebelah Timur makam Nabi saw disaksikan semua penduduk Madinah.
Karena peristiwa tersebut Sultan memerintah memperkuat bangunan makam dengan
menggali sekelilingnya sedalam 15 meter kemudian dicor atau dibeton dengan
timah. Setelah pembangunan selesai, sultan Mahmud dan rombongan pulang ke
negeri Syam untuk kembali memimpin kerajaannya.
Assalamualaikum
warahmatullah,
Terdapat beberapa peristiwa atau kisah aneh dan pelik yang terjadi dalam kehidupan
Rasulullah SAW sebelum kewafatan Baginda, sebelum pendedahan terhadap mereka
yang berminat untuk mengetahui hal-hal aneh dan pelik, di samping untuk
memantapkan keyakinan kepada Rasulullah SAW sebagai Nabi dan Rasul.
Rasulullah SAW bukanlah seorang manusia biasa tetapi manusia luar biasa yang
wajib kita agungkan. Hal ini kerana, sudah menjadi fitrah semulajadi manusia,
akan mengagungkan tokoh yang mempunyai kelebihan luar biasa. Allah SWT
memberikan mukjizat, iaitu perkara luar biasa kepada para nabi dan rasul-Nya,
termasuk khususnya kepada Rasulullah SAW sebagai membuktikan kebenaran kenabian
dan kerasulan insan yang diutuskan-nya untuk umat sejagat ini.
Terdapat lapan peristiwa aneh sebelum kewafatan Rasulullah SAW. Peristiwa
tersebut adalah seperti berikut:
❀ Rasulullah
SAW mengajar cara solat jenazah
Antara peristiwa pelik sebelum kewafatannya adalah Baginda mengajar cara-cara
mengkafan dan solat jenazah. Peristiwa itu berlaku ketika Rasulullah SAW berada
di rumah Aisyah r.ha., Baginda memanggil para sahabat supaya berkumpul dan
Baginda memeswan sesuatu serta mengajar cara mengkafakan jenazahnya.
Sabda Rasulullah SAW
yang bermaksud, “Selamat datang kamu semua, semoga Allah SWT mengasihi kamu
semua. Sesungguhnya hari perpisahan antara saya dengan kamu semua telah dekat,
dan dekat pula saat kembalinya seorang hamba kepada Allah SWT. Kalau telah
sampai ajalku, maka hendaklah Ali yang memandikanku, Fadl bin Abbas hendaklah
menuangkan air dan Usamah bin Zaid hendaklah menolong kedua-duanya.
Setelah itu kamu
kafanilah aku dengan pakaianku sendiri, atau kafanilah aku dengan kain Yaman
yang putih. Apabila kamu memandikan aku, hedaklah kamu letakkan aku di atas
balai tempat tidurku di dalam rumah ini. Kemudian, kamu semua keluarlah
sebentar meninggalkan aku.
Pertama yang akan
berselawat ke atasku ialah Allah SWT, kemudian yang akan solatkan aku ialah
Jibrail a.s., kemudian diikuti oleh malaikat Israfil a.s., malakikat Mikail
a.s. dan terakhir sekali malaikat Izrail a.s. beserta dengan para pembantunya.
Setelah itu baru kamu semua masuk bergantian secara berkelompok untuk solat
atasku.”
❀ Pesanan
terakhir kepada para sahabat
Perkara pelik yang
lain, iaitu pesanan terakhir Rasulullah SAW kepada para sahabat. Rasulullah SAW
bersabda yang bermaksud, “Ðengarlah para sahabatku, aku tinggalkan kepada kamu
semua jalan yang benar dan jalan yang terang, dan telah aku tinggalkan kepada
kamu semua ‘dua penasihat’ yang satu daripadanya pandai bicara dan yang satu
lagi diam sahaja. Yang pandai bicara itu ialah al-Quran dan yang diam itu ialah
maut. Apabila ada sesuatu persoalan yang rumit timbul antara kamu, hendaklah
kamu semua kembali kepada al-Quran dan hadisku. Sekiranya hati kamu itu keras,
maka lembutkan dia dengan mengambil pelajaran daripada maut.”
❀ Rasulullah
SAW meminta Abu Bakar menjadi Imam
Semasa Baginda SAW
sakit, Baginda tidak mampu untuk keluar bersembahyang bersama-sama orang ramai,
Rasulullah SAW bersabda yang bermaksud, “Suruhlah Abu bakar untuk mengimami
sembahyang.” Baginda telah menyuruh Abu Bakar menjadi imam menggantikan
tempatnya. Ðengan itu Rasulullah SAW meredai Abu Bakar sebagai khalifahnya
(penggantinya) ketika Rasulullah SAW masih hidup. Aisyah r.ha. menceritakan
bahawa pada mulanya Abu Bakar sendiri menyatakan kurang senang dengan suruhan
itu. Aisyah telah menerangkan kepada Baginda SAW bahawa ayahnya tidak sihat,
mudah sahaja jatuh sakit dan suaranya lemah. Apabila membaca ayat-ayat
al-Quraqn, beliau cepat beremosi, mengenang dan mencurah-curah air matanya. Apa
pula tanggapan Jemaah lain apabila melihat Abu Bakar menjuadi imam sedangkan
Rasulullah SAW masih ada.
Tetapi Rasulullah SAW
telah menolak alasan-alasan ini. Abu Bakar menjadi imam sebanyak 17 kali semasa
Rasulullah SAW sakit kali terakhir.
❀ Rasulullah
SAW dipapah ke masjid
Semasa Baginda SAW
sakit teruk, Rasulullah SAW memanggil Ali dan Fadl bin Abbas r.a., lalu
Rasulullah SAW bersandar kepada kedua-dua mereka dan terus Baginda dipapah
pergi ke masjid. Setelah Rasulullah SAW sampai di masjid, maka Rasulullah SAW
pun bersolat subuh bersama-sama dengan para Jemaah.
❀ Pemergiannya,
sengaja dibayang-bayangkan
Pemergian Rasulullah
SAW sering dibayangkan. Semasa Baginda menyampaikan perutusan di atas Gunung
Arafah semasa mengerjakan Haji Wada’, Baginda berkata bahawa mereka tidak akan
berjumpa lagi selepas tahun itu. Semasa menyempurnakan pengebumian pejuang yang
gugur di peperangan Uhud, Baginda telah membaca surah al-Fatihah dan talkin.
Ðalam talkin itu, Baginda telah berkata yang bermaksud, “Saya akan mengikuti
saudara tidak lama lagi.”
Ði Jaunt al-Banuqui,
Baginda secara terang-terangan menyatakan masa baginya semakin dekat. Beberapa
hari sebelum Baginda wafat, dalam satu perhimpunan terakhir baginya, Baginda
memberi nasihat-nasihat tertentu kepada pengikut-pengikut Baginda ketika itu.
❀ Sakit yang
membawa maut
Pada bulan Jun tahun
623M, sakit Rasulullah SAW semakin teruk. Baginda telah pergi melawat satu
kematian, apabila pulang daripada menziarahinya, Baginda semakin tenat.
Kemudian, para sahabat bertanyakan keadaan baginda, lalu Baginda SAW bersabda
yang bermaksud, “Nabi-nabi sememangnya menanggung kesakitan yang lebih teruk
daripada orang lain, itulah satu sebab kenapa mereka menerima ganjaran Tuhan
yang lebih tinggi.” Sakit yang terakhir ini berlarutan selama 13 atau 14 hari.
Pada 11 hari pertama,
Rasulullah SAW masih lagi pergi menunaikan solat di Masjid Nabawiah. Pada suatu
ketika dalam lima hari terakhir, semasa Rasulullah SAW sakit teruk dan demam,
Rasulullah SAW meminta diambilkan air sejuk untuk mandi. Air sebanyak tujuh
buah baldi itu hendaklah diambil dari telaga yang berasingan di Madinah.
Selepas madi, panas
badan yang dirasai semakin reda dan Rasulullah SAW berasa sedikit lega. Selepas
itu, Rasulullah SAW bagin lalu pergi ke masjid dan berucap kepada jemaah yang
hadir. Katanya dengan tegas, “Setelah aku mati, jangan sekali-kali aku dipuja
dan jangan sekali-kali perkuburanku dijadikan satu tempat pemujaan dan
penyembahan.”
Selepas pulang
daripada menyampaikan kata-kata tersebut, Rasulullah SAW tenah semula. Tubuh
badan Rasulullah SAW semakin lesu dan wajah Rasulullah SAW semakin pucat.
Rasulullah SAW berbaring dan tidak sedarkan diri. Kebetulan pada waktu itu ada
seorang Muslim pulang dari Abyssinia dan membawa ubat. Lalu Sayidina Ali
mengambil ubat tersebut dan memasukkan sedikit ke dalam mulut Baginda. Setelah
Rasulullah SAW sedar, Baginda menyatakan Baginda tidak suka diberi ubat tanpa
izin Baginda. Sebagai hukuman, semua yang hadir disuruh minum sedikit ubat
tersebut.
❀ Khutbah
Rasulullah SAW semasa Baginda sakit
Semasa sakit,
Rasulullah SAW masih mampu memberi khutbah. Antara khutbah yang diberikan oleh
Baginda SAW ialah (yang bermaksud), “Sesungguhnya sudah dekat pemergianku
daripada kamu semua, sesiapa yang pernah aku rotan belakangnya, ini belakangku.
Sila balas kepadaku. Sesiapa yang pernah aku hina, ini diriku. Silalah dia
membalasnya. Sesiapa yang pernah aku ambil hartanya, ini hartaku. Silalah dia
ambil kembali dan janganlah takut kemarahan daripadaku kerana itu bukan
akhlakku. Sesungguhnya orang yang paling aku sukai dalam kalangan kamu ialah
orang yang mengambil haknya daripada aku sekiranya dia mempunyai hak itu.”
Selepas itu, seorang
sahabat bangun dan menyebut dia mempunai tiga dinar daripada harta Rasulullah
SAW. Baginda meminta Qusam memberikan tiga dinar kepada sahabat itu. Selepas
itu, dia bertanya kepada sahabat itu, “Mengapa kamu minta, sedangkan ini
Rasulullah?” Sahabat itu berkata, “Aku mahu menjadi orang yang paling dikasihi
oleh Muhammad.” Rasulullah SAW mengulangi lagi pertanyaannya, tetapi tiada
seorang pun yang bangun. Rasulullah SAW berkata, “Kalau begitu halalkan kepada
aku untuk berjumpa dengan Tuhanku dalam keadaan hatiku tenang. Ðengan kamu
menghalalkan kepada aku pun aku rasa belum selamat.”
Kemudian, Rasulullah
SAW berkata, “Sesungguhnya seorang hamba diberi pilihan untuk diserahkan
kepadanya segala kekayaan dunia semuanya kekal di dunia kemudian dia masuk
syurga.” Rasulullah SAW memilih bertemu dengan Tuhannya dan masuk syurga.
Apabila mendengar
ucapan itu, Abu Bakar menangis teresak-esak. Beliau berkata, “Bahkan kamilah
yang menebus kamu dengan diri kami dan anak-anak kami, wahai Muhammad.”
Ðaripada kata-kata Muhammad, Sayidina Abu Bakar dapat memahami hamba yang
Muhammad sebutkan itu adalah diri Baginda sendiri.
❀ Pesanan
akhir, ciuman akhir
Pada hari kahir hayat
Rasulullah SAW, Baginda menyuruh langsir pintu dikuakkan supaya Baginda dapat
memandang ke masjid di hadapan. Baginda gembira menyaksikan Abu bakar
mengimamkan sembahyang. Badannya segar sedikit setelah tidur pada malam
sebelumnya. Air mukanya cerah. Lalu Rasulullah SAW bangun dan pergi ke masjid
dengan dipapah oleh Abbas dan Ali.
Apabila kembali dari
masjid, sakit Rasulullah SAW semakin bertambah. Baginda berbaring di atas
pangkuan Aisyah. Baginda menyuruh Aisyah memanggil anaknya Fatimah, lalu
berkata, “Aku akan pergi sebentar lagi. Engkaulah ahli keluarga yang pertama
menemui aku di syurga.”
Setelah Rasulullah SAW
semakin tenat, Baginda memberi arahan berdoalah, doalah. Sebelum Baginda nazak,
Rasulullah SAW berkata, “Semoga Allah memusnahkan sesiapa yang menjadikan kubur
nabi-nabi pemusatan sembahyang. Janganlah hendaknya terdapat dua agama (Yahudi
dan Kristian) di bumi Semenanjung Arab.
Rasulullah SAW wafat
dalam pangkuan Aisyah. Baginda wafat pada sebelah petang, hari Isnin 1
Rabiulawal, insan yang paling pengasih pernah lahir di bumi ini.
Mencintai Rasulullah
SAW
Namun begitu, tidak
terdapat riwayat-riwayat yang jelas menceritakan tentang peristiwa-peristiwa
aneh yang berlaku di saat-saat kewafatan Rasulullah SAW. Ia sedikit berbeza
dengan peristiwa yang berlaku pada saat kelahiran Baginda.
Antara
peristiwa-peristiwa yang berlaku pada saat-saat kewafatan Baginda, Rasulullah
SAW lebih banyak memberi wasiat dan peringatan kepada umatnya, sehinggakan
terdapat satu riwayat yang menceritakan, di saat-saat kewafatan Baginda,
Rasulullah SAW menyebut “ummati-ummati”.
Perkata ini jelas
berdasarkan kata-kata Ali bin Abi Talib r.a., “Sesungguhnya Rasulullah SAW
ketika menjelang saat-saat terakhir, telah menggerakkan kedua-dua bibir Baginda
sebanyak dua kali, dan aku mendengar Rasulullah SAW berkata, “Umatku, umatku.”
Betapa kasihnya Baginda kepada umatnya.”
Yang menjadi
persoalannya kini, adakah kita semua umat Islam mengasihi dan mencintai
Rasulullah SAW sepertimana Baginda mencintai kita? Seandainya benar kita
mencintai Rasulullah SAW, marilah bersama-sama kita menghayati dan mengenang
kisah hidup Rasulullah SAW bermula daripada saat kelahiran Baginda sehinggalah
peristiwa-peristiwa akhir pada saat-saat kewafatan Rasulullah SAW.
Sesungguhnya, inilah tokoh agung yang tiada bandingannya sehinnga kini.
MASYAALLAH, PERGANTIAN SIANG MALAM
Gambar berikut ini adalah foto yang diambil oleh beberapa satelit Wahana Luar
Angkasa Amerika Serikat, NASA, tepat diatas Benua Afrika bagian utara dan
Eropa. Nampak lampu-lampu masih menyala di bagian Bumi yang
masih gelap...
Foto ini memberikan gambaran yang menakjubkan tentang fenomena
"bercampurnya" antara siang dan malam. Ada benang yang sangat tipis
yang memisahkan malam dan siang di perbatasan antara keduanya. Fenomena yang
membuat kagum para ilmuwan.
Dan tidak ada bahasa yang cocok untuk menggambarkan
fenomena unik ini kecuali firman Allah Ta'ala :
ذَلِكَ بِأَنَّ اللَّهَ يُولِجُ اللَّيْلَ فِي النَّهَارِ وَيُولِجُ
النَّهَارَ فِي اللَّيْلِ وَأَنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ بَصِيرٌ * ذَلِكَ بِأَنَّ
اللَّهَ هُوَ الْحَقُّ وَأَنَّ مَا يَدْعُونَ مِنْ دُونِهِ هُوَ الْبَاطِلُ
وَأَنَّ اللَّهَ هُوَ الْعَلِيُّ الْكَبِيرُ
"Yang demikian itu adalah karena sesungguhnya Allah (berkuasa)
memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam dan
bahwasannya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.
(Kuasa Allah) yang demikian itu adalah karena sesungguhnya Allah,
Dia-lah (Tuhan) Yang Haq dan sesungguhnya apa saja yang mereka seru selain
Allah, itulah yang batil, dan sesungguhnya Allah, Dia-lah Yang Maha Tinggi lagi
Maha Besar". [QS. Al Hajj ayat 61-62]
Subhanaallah...
|
|
Dikisahkan bahwa malaikat maut (Izrail)
bersahabat dengan Nabi Ya'kub AS. Suatu ketika Nabi Ya'kub berkata kepada
malaikat maut. "Aku menginginkan sesuatu yang harus kamu penuhi sebagai
tanda persaudaraan kita."
"Apakah itu?" tanya malaikat maut.
"Jika ajalku telah dekat, beri tahu aku." Malaikat maut berkata,
"Baik aku akan memenuhi permintaanmu, aku tidak hanya akan mengirim satu utusanku, namun aku akan mengirim dua atau tiga
utusanku." Setelah mereka bersepakat, mereka kemudian berpisah.
Setelah beberapa lama, malaikat maut kembali
menemui Nabi Ya'kub. Kemudian, Nabi Ya'kub bertanya, "Wahai sahabatku,
apakah engkau datang untuk berziarah atau untuk mencabut nyawaku?"
"Aku datang untuk mencabut nyawamu."
Jawab malaikat maut. "Lalu, mana ketiga utusanmu?" tanya Nabi Ya'kub.
"Sudah kukirim." Jawab malaikat, "Putihnya rambutmu setelah
hitamnya, lemahnya tubuhmu setelah kekarnya, dan bungkuknya badanmu setelah
tegapnya. Wahai Ya'kub, itulah utusanku untuk setiap bani Adam."
Kisah tersebut mengingatkan tentang tiga tanda
kematian yang akan selalu menemui kita, yaitu memutihnya rambut; melemahnya
fisik, dan bungkuknya badan. Jika ketiga atau salah satunya sudah ada pada diri
kita, itu berarti malaikat maut telah mengirimkan utusannya. Karena itu, setiap
Muslim hendaknya senantiasa mempersiapkan diri untuk menghadapi utusan
tersebut.
Kematian adalah kepastian yang akan dialami oleh
setiap manusia sebagaimana yang telah ditegaskan dalam firman Allah SWT,
"Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati." (QS Ali Imran [3]:
185).
Semoga kita dimatikan dalam keadaan husnul
khatimah. aamiin.